Senin, 11 Juni 2018

MAKALAH HAKEKAT,TUJUAN DAN KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN IPS



HAKEKAT,TUJUAN DAN KARAKTERISTIK
PEMBELAJARAN IPS
                                                   
















OLEH 

NAMA            : NI PUTU SRI DIAH ANGGRAENI                            
NIM                : 711031247
KELAS           : D
NO URUT      : 19 
SEMESTER  : 2














JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
TAHUN 2018













KATA PENGANTAR

        Puji syukur kami panjatkan kepada  Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul "HAKEKAT , TUJUAN DA KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN IPS” Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan IPS SD.
         Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini. 
         Semoga makalah dapat memberikan informasi bagi pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Singaraja ,04 Maret 2018


Penyusun








DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………   i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….     ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….   
1.1 Latar Belakang………………………………………………............     
1.2  Rumusan  masalah………………………………………………......    
1.3 Tujuan………………………………………………………………..    
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………… 
2.1 Hakekat Pembelajaran IPS di SD…………………………………….
2.2 Tujuan Pembelajaran IPS di SD………………………………………...
2.3 Karakteristik Pembelajaran IPS di SD………………………………..   
BAB III PENUTUP………………………………………………………………. 
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………  
3.2 Saran………………………………………………………………….   
DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
      IPS adalah salah satu bahan kajian yang terpadu yang merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi dan modifikasi yang diorganisasikan dari konsep-konsep Sejarah, Geografi, Sosiologi, Antropologi, dan Ekonomi. Selanjutnya dikatakan  pula IPS pada jenjang sekolah dasar bersifat integrated. Sehingga materi yang dipelajarkan dalam IPS merupakan akumulasi dan sejumlah disiplin ilmu sosial. Pola pembelajaran di IPS di SD hendaknya lebih menekankan pada unsur pendidikan dan pembekalan pemahaman, nilai moral, dan keterampilan-keterampilan sosial pada siswa.Untuk itu, penekanan pembelajaran bukan sebatas pada upaya mencekoki atau menjejali siswa dengan sebuah konsep dengan hapalan bekala, melainkan terletak pada upaya menjadikan siswa seperangkap pengetahuan, sikap, nilai dan ketrampilan agar mereka mampu menjadikan apa yang telah dipelajarinya sebagai bekal dalam memahami dan ikut serta dalam melakoni kehidupan masyarakat sekitar,serta sebagai bekal bagi dirinya untuk melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi.Disinilah sebenarnya penekanan misi IPS dalam pendidikannya disekolah dasar.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa hakekat dari pembelajaran IPS di SD?
2.      Apa tujuan pembelajaran IPS di SD?
3.      Bagaimana karakteristik pembelajaran IPS di SD?



1.3  Tujuan
1.      Untuk mengetahui Hakekat dari  Pembelajaran IPS di  SD
2.       Untuk mengetahui Tujuan Pembelajaran IPS di SD
3.      Untuk mengetahui Karakteristik Pembelajaran IPS di SD







BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hakekat Pembelajaran IPS di SD
            Hakekat IPS adalah sebagai pengetahuan yang akan membina para generasi muda belajar kearah positif yakni mengadakan perubahan-perubahan sesuai kondisi yang diinginkan oleh dunia modern atau sesuai daya kreasi pembangunan serta prinsip-prinsip dasar  dan sistem nilai yang dianut masyarakat  serta membina kehidupan masa depan masyarakat secara lebih cemerlang da lebih baik untuk kelak diwariska kepada keturunannya secara lebih baik. Di Indonesia sendiri pendidikan IPS SD didalam kurikulum pertama kali digunakan tahun 1975. Pada kurikulum sekolah dasar 1968 belum mumcul istilah ilmu pengetahuan sosial pada mata pelajaran namun disebut ilmu bumi, sejarah,  kewarganegaraan. Sebelum 1975 Indonesia dikenal dengan beberapa istilah Civics  dalam kurikulum 1962, pendidikan kewaarganegaraan dalam kurikulum 1968. Hamid Hasan (1990) mengemukakan dalam kurikulum IPS SD. Pertama, kelompok yang menghubungkan Pendidikan IPS dengan ilmu-ilmu sosial. Kelompok ini dapat dibagi menjadi tiga aliran :
1.      Aliran yang berpendapat IPS adalah ilmi-ilmu sosial, karena itu sekolah mengajarkan sejarah, geografi, politik, ekonomi dan lainnya.
2.      Aliran yang berpendapat IPS merupakan fusi dan berbagai disiplin sosial sehingga tidak lagi dikenal adanya batas –batas dari setiap disiplin ilmu.
3.      ALiran yang menginginkanIPS sebagai disiplin khusus dengan tokohnya Jarome S. Bruner seorang ahli psikologi perkembangan da psikologi belajar kognitif.
Kedua adalah kelompok yang mengaggap IPS tidak perlu merupakan sesuatu yang berhubungan dengan ilmu sosial bisa juga dijadikan sumber. Secara akademis, IPS erat kali hubungannya dengan ilmu sosial. Ilmu sosial merupakan ilmu pengetahuan yang membahas hubngn manusia dengan masyarakat dan juga membahas tingkah laku manusia. Sementara itu, Depdikbud (1993: 1) mengatakan bahwa Ilmu pengetahuan Sosial adalah mata pelajaran yang memepelajari kehidupan sosial yang didasarkan bahan kajian geografi, ekonomi, sejarah, antropologi, sosial, dan tata Negara. IPS menggambarkan interaksi individu atau kelompok dalam masyarakat bak dalam lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Interaksi antar individu dalamdalam ruag lingkup lingkunga dmula dari yag tekecil misalkan keluarga, tetangga, rukun tetangga, desa/kelurahan,  kecamatan,  kabupaten, provinsi, Negara da dunia.  IPS lebih menekankan pada aspek pendidikan dari pada concept transfer. Artinya penekana dalam pembelajaran IPS bukan haya pada cara siswa mampu menghafal konsep, dan fakta semata-mata, melankan cara-cara guru mampu mengembangkan iklim pendidikan yang memungkinkan siswa memperoleh pemahamann yang komprehensif mengenai materi yang dibelajarkan, dan serta melatih sikap nilai, moral dan keterampilan-keterampilan, sosial yag dimiliki secara optimal.

`1.2 Tujuan Pembelajaran IPS di SD
            Sama halnya tujua dalam bidang-bidang yang lain, tujuan pembelajaran IPS bertumpu pada tujuan yang lebih tinggi. Secara hirarki, tujuan pendidikan nasional pada tataran operasional dijabarkan dalam tujuan institusional tiap jenis dan jenjang pendidikan. Selanjutnya pencapaian tujuan institusional ini secara praktis dijabarkan dalam tujuan kurikulum atau tujuan pelajaran pada setiap bidang studi dalam kurikulum, termasuk bidang studi IPS.  Akhirnya tujuan kurikulum secara praktis operasional dijabarkan dalam tujuan instruksional atau tujuan pembelajaran.
            Ksasih mengemukakan bahwa tujuan kurikuler IPS yang harus dicapai sekurang-kurannya meliputi hal-hal berikut:
Membekali peserta didik dengan pengetahuan sasial yang berguna dalam kehidupan masyarakat, membekali peserta didik dengan kemampuan.
1.      Membekali peserta didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupan masyarakat, membekali peserta didik dengan kemampuan.
2.      Mengidentifikasi, menganalisa dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat.

3.      Membekali peserta didik denga kemampuan berkomunikasi dengan sesame warga masyarakat dan deangan berbagai bidang keilmuan serta berbagai keahlian.

4.      Membekali peserta didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif, dan keterampilan terhadap lingkungan hidup yang menjadi berbagai kehidupannya yang tidak terpisahkan.

5.      Membekali peserta didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan,perkembangan masyarakat, dan perkembangan ilmu dan teknolgi
            Kelima tujuan di atas harus dicapai dalam pelaksanaan kurikulum IPS di berbagai lembaga pendidikan dengan keluasan, kedalamam dan bobot yang sesuai dengan jenis dan jenjang pendidikan yang dilaksanakan.
            Tujuan pendidikan IPS dikembangkan atas dasar pemikiran bahwa pendidikan IPS merupakan suatu disiplin ilmu. Leh karena itu pendidikan IPS harus mengacu pada tujuan Pendidikan Nasional. Dengan demikian tujuan pendidikan IPS adalah mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menguasai disiplin ilmu-ilmu sosial untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih tinggi. Ada tiga aspek yang harus dituju dalam pengembangan pendidikan IPS, yaitu aspek intelektual, kehidupan s0ail, dan kehidupan individu. Pengembangan kemampuan intelektual lebih didasarkan pada pengembangan disiplin ilmu itu sendiri serta pengembangan akademik dan thinking skill. Tujuan intelektual berupaya untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam memahami disiplin ilmu sosial, kemampuan berpikir, kemampuan prosesual dalam mencari inf0rmasi dan mengkomunikasikan hasil temuan. Pengembangan kehidupan sosial berkaitan dengan pengembangan kemampuan dan tanggung jawab siswa sebagai anggota masyarakat.Tujuan ini mengembangkan kemampuan seperti berkomunikasi, rasa tagging jawab sebagai warga negara dan warga dunia,kemampuan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan dan bangsa. Termasuk dalam tujuan ini adalah pengembangan pemahaman dan sikap positif siswa terhadap nilai, norma dan moral yang berlaku dalam masyarakat.(sundawa 2006)
Ada 3 kajian utama berkenan dengan dimensi tujuan pembelajaran IPS SD ,yaitu:
a.       Pengembangan kemampuan berpikir siswa
            Pengembangan kemampuan intelektualadalah pengembangan kemampuan siswa dalam berpikir tentang ilmu ilmu-ilmu social dan masalah-masalah kemasyarakatan. Undin S. Winataputra (1996) mengemukakan bahwa dimensi intelektual merujuk pada ranah kognitif terutama yang berbenan dengan proses berpikir atau pembelajaran yang menyangkut proses kognitif bertaraf tinggi dari mulai kemampuan pemahaman sampai evaluasi. S. Hamid Hasan (1998) menambahkan bahwa pada proses berpikir mencakup pula kemampuan dalam mencari imformasi,mengolah imformasi dan mengkomunikasikan temuan.

b.      Pengembangan nilai dan etika social
            S. Hamid Hasan (1996) mengartikan nilai sebagai sesuatu yang menjadi criteria suatu tindakan,pendapat atau hasil kerja itu bagus /positif atau tidak bagus /negative. Frans Von Magnis (1985) menyatakan bahwa etika adalah penyelidikan filsafat tentang bidang moral ,ialah bidang yang mengenai kewajiban-kewajiban manusia serta tentang yang baik dan yang buruk.
c.       Pengembangan Tanggung Jawab dan partisipasi social
            Dimensi yang ketiga dalam pembelajaran IPS adalah mengembangkan tanggung jawab dan pastisipasi social yakni yang mengembangkan tujuan IPS dalam membentuk warga Negara yang baik ,ialah warga Negara yang berpartisipasi aktif dalam kehidupan masyarakat.
           

            Hakekat belajar menurut teori  kognitif dijelakan sebagai suatu aktifitas belajar yang berkaitan dengan penataan informasi, reorganisasi perseptual, dan proses internal. Kegiatan pembelajaran yang berpijak pada teori belajar kognitif ini sudah banyak digunakan.Dalam merumuskan teori pembelaran,tidak lagi mekanisme sebagaimana yg dilakukan dalam pendekatan behavioristik.Kebebasan dan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar amat diperhitungkan.Agar belajar bermakna bagi siswa. Sedangkan kegiatan pembelajarannya mengikuti prinsip-perinsip sebagai berikut.
1.      Siswa bukan sebagai orang dewasa yang muda dalam proses berpikirnya.Mereka mengalami perkembangan kognitif melalui tahap-tahap tertentu.
2.      Anak usia pra sekolah dan awal sekolah dasar akan dapat belajar dengan baik, terutama jika menggunakan benda-benda kongkrit.
3.      Keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar amat dipentingkan, karena hanya dengan mengaktifkan siswa maka proses asimilasi dan akomodasi pengetahuan dan pengalaman dapat terjadi dengan baik.
4.      Untuk menarik minat dan meningkatkan retensi belajar perlu mengkaitkan pengalaman atau informasi baru dengan struktur kognitif yang telah dimiliki si belajar
Pengalaman dan retensi akan meningkat jika materi pelajaran disusun dengan menggunakan pola atau logika tertentu, dari sederhana ke kompleks
1.   Belajar memahami akan lebih bermakna dari pada belajar menghafal. Akar bermakna, informasi baru harus disesuaikan dan dihubungkan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa. Tugas guru adalah menunjukkan hubungan antara apa yang sedang dipelajari dengan apa yang telah diketahui siswa.
2.   Adanya perbedaan individual pada diri siswa perlu diperhatikan, karena faktor ini sangat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa. Perbedaan tersebut misalnya pada motivasi, persepsi, kemampuan berpikir, pengetahuan awal dan sebagainya.(Budiningsih, 2005)
Tujuan kulikuler pengajaran IPS yang harus dicapai sekurtang-kurangnya adalah sebagai berikut:
1.      Membekali anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi, menganalis, dan menyusun alternative pemecahan masalah social yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat.
2.      Membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat dan dengan berbagai bidang keilmuan serta berbagai keahlian.
3.      Membekali anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif dan keterampilan terhadap lingkungan hidup yang menjadi bagian kehidupan integralnya.
4.      Membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan, perkembangan masyarakat, perkembangan ilmu dan teknologi (Nursid Sumaatmadja, 1980:48)
Menurut hidayati, dkk (2001: 25) Adapun beberapa tujuan pembelajaran IPS adalah :
a.       Pendidikan IPS bertujuan untuk mempersiapkan siswa untuk studi lanjut dibidang social jika nantinya masuk perguttuan tunggi.
b.      Pendidikan IPS bertujuan mendidik menjadi warga Negara yang baik.
c.       Pendidikan IPS bertujuan untuk mempelajari masalah-masalah social yang pantang untuk dibicarakan di muka umum.
Pembelajaran IPS berusaha membantu siswa dalam memecahkan permasalahan-permasalahan yang hadapi sehingga akan menjadikan semakin mengerti dan memahami lingkungan social masyarakat. Ilmu pengetahuan social diajarkan dengan harapan agar siswa menjadi manusia dan warga Negara yang baik, seperti yang diharapkan oleh orang tua, masyarakat, dan agama (Made Tjandra,dkk).
Kokasi (1994:35) dengan penekanan yang agak berbeda mengatakan bahwa pembelajaran IPS di SD pada dasarnya dimaksudkan untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, nilai-norma, dan keterampilan siswa agar menjadi manusia yang mampu bermasyarakat. Pandangan ini sejalan dengan tujua institusional penyelenggaraan pendidikan di SD menurut kurikulum tahun 1994, yaitu:
v  Mendidik siswa agar menjadi manusia Indonesia seutuhnya berdasarkan pancasila yang mampu membangun dirinya sendiri serta ikut bertanggung jawab terhadap pembangun bangsa.
v  Memberi bekal kemampuan yang diperlukan bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.
v  Memberi bekal kemampuan dasar untuk hidup dimasyarakat dan mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya (Depdikbud, 19994), Hasan (1994:92) mengatakan bahwa tujuan dari IPS adalah untuk mengembangkan kemampuan berpikir, sikap dan nilai peserta didik, baik sebagai individu maupun social budaya.

            Pada dasarnya tujuan pembelajaran IPS pada jenjang sekolah daar adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk  mengembangkan diri sesuai bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya serta sebagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dengan pengajaran IPS, diharapkan siswa dapat memiliki sikap peka dan tanggap untuk bertindak secara rasional san bertanggung jawab dalam memecahkan masalah-masalah social yang dihadapi dalam kehipannya. (Wayan Lasmawan, 2012).
Selain tujuan pendidikan IPS, Kosasih juga menyebutkan rasional mempelajari IPS adalah agar siswa dapat :
a)      Mensistematiskan bahan, informasi dan kemampuan yang telah dimiliki tentang manusia dan lingkungannya menjadi lebih bermakna.
b)      Lebih peka dan tanggap terhadap berbagai masalah social secara rasional dan bertanggung jawab.
c)      Mempertinggi rasa toleransi dan persaudaraan di lingkungan sendiri dan antar manusia.
d)     IPS atau disebut Ilmu Pengetahuan Sosial pada kurikulum 2004, merupakan satu mata pelajaran yang diberikan sejak SD dan MI sampai SMP dan Mts.


1.4  Karakteristik Pembelajaran IPS di SD
 Karakteristik pembelajaran pembelajaran IPS dapat dilihat dari materi dan strategi penyampaiannya.
1.      Materi IPS
Mempelajari IPS pada hakekatnya adalah menelaah interaksi antara individu dan masyrakat dengan lingkungan (fisik dan social budaya). Materi IPS digali dari segala aspek kehidupan praktis sehari-hari di masyarakat. Ada 5 macam sumber materi IPS antara lain:
a)      Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari keluarga, sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan yang luas Negara dan dunia dengan mata pencaharian, pendidikan, keagamaan, produksi, komunikasi, transporasi.
b)      Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan antropology yang terdapat sejak dari linhgkungan anak yang terdekat sampai yang terjauh.
c)      Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang tokoh-tokoh dan kejadian-kejadian yang besar.
d)     Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan, pakaian, keluarga
2.      Strategi Pembelajaran IPS
Strategi penyampaian pengajaran IPs, sebagaian besar adalah didasarkan pada suatu tradisi, yaitu materi disusun dalam urutan: anak (diri sendiri), keluarga masyarakat/tetangga, kota, region, negara, dan dunia. Tipe kurikulum seperti ini disebut "The Wedining Horizon or Expanding Enviroment Curriculum" (Mukminan, 1996:5). Adapun kriteria keserasian bersekolah adalah sebagai berikut :
a)      Anak harus dapat bekerjasama dalam kelompok dengan teman-teeman sebaya, tidak boleh tergantung pada ibu,ayah atau anggota keluarga lain yang di kenalnya.
b)      Anak memiliki kemampuan sineik-analitik, artinya dapat mengenal bagian-bagian dari keseluruhannya, dan dapat menyatukan kembali  bagian-bagian tersebut.
c)      Secara jasmaniah anak sudah mencapai bentuk anak sekolah Menurut Preston (dalam Oemar Hamalik. 1992: 42-44), anak mempunyai ciri-ciri  sebagai berikut:
d)     Anak merespon (menaruh perhatian) terhadap bermacam-macam aspek  dari dunia sekitarnya.Anak secara spontan menaruh perhatian terhadap kejadian-kejadian-peristiwa,t benda-benda yang ada disekitarnya. Mereka memiliki minat yang laus dan tersebar di sekitar lingkungnnya.
e)      Anak adalah seorang penyelidik., anak memiliki dorongan untuk menyelidiki dan menemukan sendiri hal-hal yang ingin mereka ketahui.
f)       Anak ingin berbuat  ciri khas anak adalah selalu ingin berbuat sesuatu mereka ingin aktif, belajar, dan berbuat .
g)      Anak mempunyai minat yang kuat terhadap hal-hal yang kecil atau terperinci yang sering kali kurang penting/bermakna.
h)      Anak kaya akan imaginasi dorongan ini dapat dikembangkan dalam  pengalaman-pengalaman seni yang dilaksanakan dalam pembelajaran IPS sehingga dapat memahami orang-orang di sekitarnya.
   Berkait dengan atmosfir di sekolah, ada sejumblah karakteristik yang dapat didentifikasi  paa siswa SD berdasarkan kelas-kelas Yang terda[at di SD.
1.      Karakteristik pada masa kelas rendah SD (kelas 1, 2, dan 3)
a.       Ada hubungan kuat antara keadaan jasmani dan prestasi sekolah.
b.      Suka memuji diri sendiri
c.       Apabila tidak bias menyelesaikan sesuatu, hal itu di anggapnya tidak penting
d.      Suka membandingkan dirinya dengan anak lain dalam hal yang menguntungkan dirinya
e.       Suka meremehkan orang lain.
2.      Karakteristik pada masa kelas tinggi SD (kelas 4, 5, dan 6 )
a.       Perhatianya tertuju pada kehidupan praktis sehari-hari
b.      Ingin tau, ingin belajar dan realitis
c.       Timbul minat pada pelajaran-pelajaran khusus
d.      Anak memandangan nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya di sekolah.

Menurut jean piagiet usia siswa SD  (7-12 tahun)  ada pada stadium operasional konfrik . oleh karena itu guru harus mampu merancang pembelajaran yang dapat membangkitkan siswa misalnya, penggalang waktu belajar tidak terlalu panajang dan yang tidak kalah pentngnya sajian harus dibuat menarik bagi siswa . ciri utama atau karakteristik pembelajaran ilmu pengatahuan social menurut kokasih (dalam suprya, DKK 2006 : 8) :

a)      Dalam pengembangan IPS berusaha mempertautkan teori ilmu dengan fakta atau sebaliknya .
b)      Penelahan dan pembahasan IPS tidak hanya dari seru bidang disiplin ilmu saja melainkan bersifat komprehensif
c)      Mengutamakan peran aktif siswa melalui proses belajar mrngajar inquiri agar siswa mampu mengembangkan berfikir kritis, rasional dan analitis
d)     IPS dihadapkan secara konsep dan kehidupan social yang sangat labil sehingga titik berat pembelajaran adalah terjadinya proses internalisasi secara mantap dan aktif pada diri siswa agar siswa memiliki keterbiaaan
e)      IPS mengutamakan hal-hal, arti dan penghayatan hubungan antar manusia yang bersifat manusiawi
f)       Berusaha untuk memuaskan setiap siswa yang berbeda malalui program maupun pembelajaran dalam arti memperhatikan minat siswa dan masalah-masalah  kemasyarakatan yang dekat dengan kehidupanya
g)      Dalam pengambangan program pembelajaran seatiasa melakukan prinsip-prinsip karakteristik dan pendekatan-pendekatan yang menadi ciri IPS itu sendiri.



BAB III
PENUTUP


3.1  Simpulan
            Dari paparan materi diatas maka kami dapat simpulkan bahwa, IPS eseumlah mata p sejbgai mata pelajarab yang merupakan perpaduan dari sejumlah mata pelajaran sosial yang mengajarkan pengetahuan, nilai, sikap, dan keterampilan kepada siswa untuk memahami lingkungan dan masalah-masalah sosial disekitarnya, serta sebagai bekal untuk melajutka pendidikan ke jenjag yag lebih tinggi. Yang bertujuan pendidikan IPS adalah mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menguasai disiplin ilmu-ilmu sosial untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih tinggi.

3.2  Saran
            Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna maka masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan pembuatan makalah kedepannya.