HAKEKAT,TUJUAN
DAN KARAKTERISTIK
PEMBELAJARAN
IPS
OLEH
NAMA : NI PUTU SRI DIAH ANGGRAENI
NIM : 711031247
KELAS : D
NO URUT : 19
SEMESTER : 2
JURUSAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
PENDIDIKAN GANESHA
TAHUN
2018
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul
"HAKEKAT , TUJUAN DA KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN IPS” Makalah ini dibuat
guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan IPS SD.
Kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah dapat memberikan informasi bagi pengembangan wawasan dan
peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Singaraja
,04 Maret 2018
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………… i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….
1.1 Latar Belakang………………………………………………............
1.2 Rumusan
masalah………………………………………………......
1.3
Tujuan………………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………
2.1 Hakekat
Pembelajaran IPS di SD…………………………………….
2.2 Tujuan Pembelajaran
IPS di SD………………………………………...
2.3 Karakteristik
Pembelajaran IPS di SD………………………………..
BAB III PENUTUP……………………………………………………………….
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………
3.2
Saran………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
IPS
adalah salah satu bahan kajian yang terpadu yang merupakan penyederhanaan,
adaptasi, seleksi dan modifikasi yang diorganisasikan dari konsep-konsep
Sejarah, Geografi, Sosiologi, Antropologi, dan Ekonomi. Selanjutnya
dikatakan pula IPS pada jenjang sekolah
dasar bersifat integrated. Sehingga materi yang dipelajarkan dalam IPS
merupakan akumulasi dan sejumlah disiplin ilmu sosial. Pola pembelajaran di IPS
di SD hendaknya lebih menekankan pada unsur pendidikan dan pembekalan
pemahaman, nilai moral, dan keterampilan-keterampilan sosial pada siswa.Untuk
itu, penekanan pembelajaran bukan sebatas pada upaya mencekoki atau menjejali
siswa dengan sebuah konsep dengan hapalan bekala, melainkan terletak pada upaya
menjadikan siswa seperangkap pengetahuan, sikap, nilai dan ketrampilan agar
mereka mampu menjadikan apa yang telah dipelajarinya sebagai bekal dalam
memahami dan ikut serta dalam melakoni kehidupan masyarakat sekitar,serta
sebagai bekal bagi dirinya untuk melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih
tinggi.Disinilah sebenarnya penekanan misi IPS dalam pendidikannya disekolah
dasar.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa hakekat dari pembelajaran IPS di SD?
2.
Apa tujuan pembelajaran IPS di SD?
3.
Bagaimana karakteristik pembelajaran IPS
di SD?
1.3 Tujuan
1.
Untuk mengetahui Hakekat dari Pembelajaran IPS di SD
2.
Untuk mengetahui Tujuan Pembelajaran IPS di SD
3.
Untuk mengetahui Karakteristik
Pembelajaran IPS di SD
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Hakekat Pembelajaran IPS di SD
Hakekat IPS adalah sebagai pengetahuan yang akan membina
para generasi muda belajar kearah positif yakni mengadakan perubahan-perubahan
sesuai kondisi yang diinginkan oleh dunia modern atau sesuai daya kreasi
pembangunan serta prinsip-prinsip dasar
dan sistem nilai yang dianut masyarakat
serta membina kehidupan masa depan masyarakat secara lebih cemerlang da
lebih baik untuk kelak diwariska kepada keturunannya secara lebih baik. Di
Indonesia sendiri pendidikan IPS SD didalam kurikulum pertama kali digunakan
tahun 1975. Pada kurikulum sekolah dasar 1968 belum mumcul istilah ilmu
pengetahuan sosial pada mata pelajaran namun disebut ilmu bumi, sejarah, kewarganegaraan. Sebelum 1975 Indonesia
dikenal dengan beberapa istilah Civics dalam
kurikulum 1962, pendidikan kewaarganegaraan dalam kurikulum 1968. Hamid Hasan
(1990) mengemukakan dalam kurikulum IPS SD. Pertama, kelompok yang
menghubungkan Pendidikan IPS dengan ilmu-ilmu sosial. Kelompok ini dapat dibagi
menjadi tiga aliran :
1.
Aliran yang berpendapat IPS adalah
ilmi-ilmu sosial, karena itu sekolah mengajarkan sejarah, geografi, politik,
ekonomi dan lainnya.
2.
Aliran yang berpendapat IPS merupakan
fusi dan berbagai disiplin sosial sehingga tidak lagi dikenal adanya batas
–batas dari setiap disiplin ilmu.
3.
ALiran yang menginginkanIPS sebagai
disiplin khusus dengan tokohnya Jarome S. Bruner seorang ahli psikologi
perkembangan da psikologi belajar kognitif.
Kedua adalah kelompok yang mengaggap IPS tidak perlu
merupakan sesuatu yang berhubungan dengan ilmu sosial bisa juga dijadikan
sumber. Secara akademis, IPS erat kali hubungannya dengan ilmu sosial. Ilmu
sosial merupakan ilmu pengetahuan yang membahas hubngn manusia dengan
masyarakat dan juga membahas tingkah laku manusia. Sementara itu, Depdikbud
(1993: 1) mengatakan bahwa Ilmu pengetahuan Sosial adalah mata pelajaran yang
memepelajari kehidupan sosial yang didasarkan bahan kajian geografi, ekonomi,
sejarah, antropologi, sosial, dan tata Negara. IPS menggambarkan interaksi
individu atau kelompok dalam masyarakat bak dalam lingkungan fisik dan
lingkungan sosial. Interaksi antar individu dalamdalam ruag lingkup lingkunga
dmula dari yag tekecil misalkan keluarga, tetangga, rukun tetangga,
desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi, Negara da dunia. IPS lebih menekankan pada aspek pendidikan
dari pada concept transfer. Artinya penekana dalam pembelajaran IPS bukan haya
pada cara siswa mampu menghafal konsep, dan fakta semata-mata, melankan
cara-cara guru mampu mengembangkan iklim pendidikan yang memungkinkan siswa
memperoleh pemahamann yang komprehensif mengenai materi yang dibelajarkan, dan
serta melatih sikap nilai, moral dan keterampilan-keterampilan, sosial yag
dimiliki secara optimal.
`1.2
Tujuan Pembelajaran IPS di SD
Sama halnya
tujua dalam bidang-bidang yang lain, tujuan pembelajaran IPS bertumpu pada
tujuan yang lebih tinggi. Secara hirarki, tujuan pendidikan nasional pada
tataran operasional dijabarkan dalam tujuan institusional tiap jenis dan
jenjang pendidikan. Selanjutnya pencapaian tujuan institusional ini secara
praktis dijabarkan dalam tujuan kurikulum atau tujuan pelajaran pada setiap
bidang studi dalam kurikulum, termasuk bidang studi IPS. Akhirnya tujuan kurikulum secara praktis
operasional dijabarkan dalam tujuan instruksional atau tujuan pembelajaran.
Ksasih mengemukakan bahwa tujuan kurikuler IPS yang harus
dicapai sekurang-kurannya meliputi hal-hal berikut:
Membekali peserta didik dengan pengetahuan sasial
yang berguna dalam kehidupan masyarakat, membekali peserta didik dengan
kemampuan.
1.
Membekali peserta didik dengan
pengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupan masyarakat, membekali peserta
didik dengan kemampuan.
2.
Mengidentifikasi, menganalisa dan
menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan di
masyarakat.
3.
Membekali peserta didik denga kemampuan
berkomunikasi dengan sesame warga masyarakat dan deangan berbagai bidang
keilmuan serta berbagai keahlian.
4.
Membekali peserta didik dengan
kesadaran, sikap mental yang positif, dan keterampilan terhadap lingkungan hidup
yang menjadi berbagai kehidupannya yang tidak terpisahkan.
5.
Membekali peserta didik dengan kemampuan
mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan
kehidupan,perkembangan masyarakat, dan perkembangan ilmu dan teknolgi
Kelima
tujuan di atas harus dicapai dalam pelaksanaan kurikulum IPS di berbagai
lembaga pendidikan dengan keluasan, kedalamam dan bobot yang sesuai dengan
jenis dan jenjang pendidikan yang dilaksanakan.
Tujuan pendidikan IPS dikembangkan atas dasar pemikiran
bahwa pendidikan IPS merupakan suatu disiplin ilmu. Leh karena itu pendidikan
IPS harus mengacu pada tujuan Pendidikan Nasional. Dengan demikian tujuan
pendidikan IPS adalah mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menguasai
disiplin ilmu-ilmu sosial untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih tinggi.
Ada tiga aspek yang harus dituju dalam pengembangan pendidikan IPS, yaitu aspek
intelektual, kehidupan s0ail, dan kehidupan individu. Pengembangan kemampuan
intelektual lebih didasarkan pada pengembangan disiplin ilmu itu sendiri serta
pengembangan akademik dan thinking skill.
Tujuan intelektual berupaya untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam memahami
disiplin ilmu sosial, kemampuan berpikir, kemampuan prosesual dalam mencari
inf0rmasi dan mengkomunikasikan hasil temuan. Pengembangan kehidupan sosial
berkaitan dengan pengembangan kemampuan dan tanggung jawab siswa sebagai
anggota masyarakat.Tujuan ini mengembangkan kemampuan seperti berkomunikasi,
rasa tagging jawab sebagai warga negara dan warga dunia,kemampuan
berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan dan bangsa. Termasuk
dalam tujuan ini adalah pengembangan pemahaman dan sikap positif siswa terhadap
nilai, norma dan moral yang berlaku dalam masyarakat.(sundawa 2006)
Ada 3 kajian utama
berkenan dengan dimensi tujuan pembelajaran IPS SD ,yaitu:
a.
Pengembangan kemampuan berpikir siswa
Pengembangan kemampuan
intelektualadalah pengembangan kemampuan siswa dalam berpikir tentang ilmu
ilmu-ilmu social dan masalah-masalah kemasyarakatan. Undin S. Winataputra
(1996) mengemukakan bahwa dimensi intelektual merujuk pada ranah kognitif
terutama yang berbenan dengan proses berpikir atau pembelajaran yang menyangkut
proses kognitif bertaraf tinggi dari mulai kemampuan pemahaman sampai evaluasi.
S. Hamid Hasan (1998) menambahkan bahwa pada proses berpikir mencakup pula
kemampuan dalam mencari imformasi,mengolah imformasi dan mengkomunikasikan
temuan.
b.
Pengembangan nilai dan etika social
S. Hamid Hasan (1996) mengartikan
nilai sebagai sesuatu yang menjadi criteria suatu tindakan,pendapat atau hasil
kerja itu bagus /positif atau tidak bagus /negative. Frans Von Magnis (1985)
menyatakan bahwa etika adalah penyelidikan filsafat tentang bidang moral ,ialah
bidang yang mengenai kewajiban-kewajiban manusia serta tentang yang baik dan
yang buruk.
c.
Pengembangan Tanggung Jawab dan
partisipasi social
Dimensi yang ketiga dalam
pembelajaran IPS adalah mengembangkan tanggung jawab dan pastisipasi social
yakni yang mengembangkan tujuan IPS dalam membentuk warga Negara yang baik ,ialah
warga Negara yang berpartisipasi aktif dalam kehidupan masyarakat.
Hakekat belajar menurut teori kognitif dijelakan sebagai suatu aktifitas
belajar yang berkaitan dengan penataan informasi, reorganisasi perseptual, dan
proses internal. Kegiatan pembelajaran yang berpijak pada teori belajar
kognitif ini sudah banyak digunakan.Dalam merumuskan teori pembelaran,tidak
lagi mekanisme sebagaimana yg dilakukan dalam pendekatan
behavioristik.Kebebasan dan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar
amat diperhitungkan.Agar belajar bermakna bagi siswa. Sedangkan kegiatan
pembelajarannya mengikuti prinsip-perinsip sebagai berikut.
1. Siswa
bukan sebagai orang dewasa yang muda dalam proses berpikirnya.Mereka mengalami
perkembangan kognitif melalui tahap-tahap tertentu.
2. Anak
usia pra sekolah dan awal sekolah dasar akan dapat belajar dengan baik,
terutama jika menggunakan benda-benda kongkrit.
3. Keterlibatan
siswa secara aktif dalam belajar amat dipentingkan, karena hanya dengan
mengaktifkan siswa maka proses asimilasi dan akomodasi pengetahuan dan
pengalaman dapat terjadi dengan baik.
4. Untuk
menarik minat dan meningkatkan retensi belajar perlu mengkaitkan pengalaman
atau informasi baru dengan struktur kognitif yang telah dimiliki si belajar
Pengalaman
dan retensi akan meningkat jika materi pelajaran disusun dengan menggunakan
pola atau logika tertentu, dari sederhana ke kompleks
1. Belajar
memahami akan lebih bermakna dari pada belajar menghafal. Akar bermakna,
informasi baru harus disesuaikan dan dihubungkan dengan pengetahuan yang telah
dimiliki siswa. Tugas guru adalah menunjukkan hubungan antara apa yang sedang
dipelajari dengan apa yang telah diketahui siswa.
2. Adanya
perbedaan individual pada diri siswa perlu diperhatikan, karena faktor ini
sangat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa. Perbedaan tersebut misalnya
pada motivasi, persepsi, kemampuan berpikir, pengetahuan awal dan
sebagainya.(Budiningsih, 2005)
Tujuan kulikuler
pengajaran IPS yang harus dicapai sekurtang-kurangnya adalah sebagai berikut:
1. Membekali
anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi, menganalis, dan menyusun
alternative pemecahan masalah social yang terjadi dalam kehidupan di
masyarakat.
2. Membekali
anak didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat dan
dengan berbagai bidang keilmuan serta berbagai keahlian.
3. Membekali
anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif dan keterampilan
terhadap lingkungan hidup yang menjadi bagian kehidupan integralnya.
4. Membekali
anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai
dengan perkembangan kehidupan, perkembangan masyarakat, perkembangan ilmu dan
teknologi (Nursid Sumaatmadja, 1980:48)
Menurut hidayati, dkk
(2001: 25) Adapun beberapa tujuan pembelajaran IPS adalah :
a.
Pendidikan IPS bertujuan untuk mempersiapkan
siswa untuk studi lanjut dibidang social jika nantinya masuk perguttuan tunggi.
b.
Pendidikan IPS bertujuan mendidik
menjadi warga Negara yang baik.
c.
Pendidikan IPS bertujuan untuk
mempelajari masalah-masalah social yang pantang untuk dibicarakan di muka umum.
Pembelajaran
IPS berusaha membantu siswa dalam memecahkan permasalahan-permasalahan yang
hadapi sehingga akan menjadikan semakin mengerti dan memahami lingkungan social
masyarakat. Ilmu pengetahuan social diajarkan dengan harapan agar siswa menjadi
manusia dan warga Negara yang baik, seperti yang diharapkan oleh orang tua,
masyarakat, dan agama (Made Tjandra,dkk).
Kokasi
(1994:35) dengan penekanan yang agak berbeda mengatakan bahwa pembelajaran IPS
di SD pada dasarnya dimaksudkan untuk mengembangkan pengetahuan, sikap,
nilai-norma, dan keterampilan siswa agar menjadi manusia yang mampu
bermasyarakat. Pandangan ini sejalan dengan tujua institusional penyelenggaraan
pendidikan di SD menurut kurikulum tahun 1994, yaitu:
v Mendidik
siswa agar menjadi manusia Indonesia seutuhnya berdasarkan pancasila yang mampu
membangun dirinya sendiri serta ikut bertanggung jawab terhadap pembangun
bangsa.
v Memberi
bekal kemampuan yang diperlukan bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke
tingkat yang lebih tinggi.
v Memberi
bekal kemampuan dasar untuk hidup dimasyarakat dan mengembangkan diri sesuai
dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya (Depdikbud, 19994), Hasan
(1994:92) mengatakan bahwa tujuan dari IPS adalah untuk mengembangkan kemampuan
berpikir, sikap dan nilai peserta didik, baik sebagai individu maupun social
budaya.
Pada
dasarnya tujuan pembelajaran IPS pada jenjang sekolah daar adalah untuk
mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai bakat, minat, kemampuan
dan lingkungannya serta sebagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan
ke jenjang yang lebih tinggi. Dengan pengajaran IPS, diharapkan siswa dapat
memiliki sikap peka dan tanggap untuk bertindak secara rasional san bertanggung
jawab dalam memecahkan masalah-masalah social yang dihadapi dalam kehipannya.
(Wayan Lasmawan, 2012).
Selain tujuan
pendidikan IPS, Kosasih juga menyebutkan rasional mempelajari IPS adalah agar
siswa dapat :
a)
Mensistematiskan bahan, informasi dan
kemampuan yang telah dimiliki tentang manusia dan lingkungannya menjadi lebih
bermakna.
b)
Lebih peka dan tanggap terhadap berbagai
masalah social secara rasional dan bertanggung jawab.
c)
Mempertinggi rasa toleransi dan
persaudaraan di lingkungan sendiri dan antar manusia.
d)
IPS atau disebut Ilmu Pengetahuan Sosial
pada kurikulum 2004, merupakan satu mata pelajaran yang diberikan sejak SD dan
MI sampai SMP dan Mts.
1.4 Karakteristik Pembelajaran IPS di
SD
Karakteristik pembelajaran pembelajaran IPS
dapat dilihat dari materi dan strategi penyampaiannya.
1. Materi
IPS
Mempelajari IPS pada hakekatnya adalah
menelaah interaksi antara individu dan masyrakat dengan lingkungan (fisik dan
social budaya). Materi IPS digali dari segala aspek kehidupan praktis
sehari-hari di masyarakat. Ada 5 macam sumber materi IPS antara lain:
a) Segala
sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari keluarga,
sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan yang luas Negara dan dunia dengan
mata pencaharian, pendidikan, keagamaan, produksi, komunikasi, transporasi.
b) Lingkungan
geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan antropology yang
terdapat sejak dari linhgkungan anak yang terdekat sampai yang terjauh.
c) Kehidupan
masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang dimulai dari sejarah lingkungan
terdekat sampai yang terjauh, tentang tokoh-tokoh dan kejadian-kejadian yang
besar.
2. Strategi
Pembelajaran IPS
Strategi penyampaian pengajaran IPs,
sebagaian besar adalah didasarkan pada suatu tradisi, yaitu materi disusun
dalam urutan: anak (diri sendiri), keluarga masyarakat/tetangga, kota, region,
negara, dan dunia. Tipe kurikulum seperti ini disebut "The Wedining
Horizon or Expanding Enviroment Curriculum" (Mukminan, 1996:5). Adapun
kriteria keserasian bersekolah adalah sebagai berikut :
a) Anak
harus dapat bekerjasama dalam kelompok dengan teman-teeman sebaya, tidak boleh
tergantung pada ibu,ayah atau anggota keluarga lain yang di kenalnya.
b) Anak
memiliki kemampuan sineik-analitik, artinya dapat mengenal bagian-bagian dari
keseluruhannya, dan dapat menyatukan kembali
bagian-bagian tersebut.
c) Secara
jasmaniah anak sudah mencapai bentuk anak sekolah Menurut Preston (dalam Oemar
Hamalik. 1992: 42-44), anak mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut:
d) Anak
merespon (menaruh perhatian) terhadap bermacam-macam aspek dari dunia sekitarnya.Anak secara spontan
menaruh perhatian terhadap kejadian-kejadian-peristiwa,t benda-benda yang ada
disekitarnya. Mereka memiliki minat yang laus dan tersebar di sekitar
lingkungnnya.
e) Anak
adalah seorang penyelidik., anak memiliki dorongan untuk menyelidiki dan
menemukan sendiri hal-hal yang ingin mereka ketahui.
f) Anak
ingin berbuat ciri khas anak adalah
selalu ingin berbuat sesuatu mereka ingin aktif, belajar, dan berbuat .
g) Anak
mempunyai minat yang kuat terhadap hal-hal yang kecil atau terperinci yang
sering kali kurang penting/bermakna.
h) Anak
kaya akan imaginasi dorongan ini dapat dikembangkan dalam pengalaman-pengalaman seni yang dilaksanakan
dalam pembelajaran IPS sehingga dapat memahami orang-orang di sekitarnya.
Berkait dengan atmosfir di sekolah, ada
sejumblah karakteristik yang dapat didentifikasi paa siswa SD berdasarkan kelas-kelas Yang
terda[at di SD.
1.
Karakteristik pada masa kelas rendah SD
(kelas 1, 2, dan 3)
a. Ada
hubungan kuat antara keadaan jasmani dan prestasi sekolah.
b. Suka
memuji diri sendiri
c. Apabila
tidak bias menyelesaikan sesuatu, hal itu di anggapnya tidak penting
d. Suka
membandingkan dirinya dengan anak lain dalam hal yang menguntungkan dirinya
e. Suka
meremehkan orang lain.
2.
Karakteristik pada masa kelas tinggi SD
(kelas 4, 5, dan 6 )
a. Perhatianya
tertuju pada kehidupan praktis sehari-hari
b. Ingin
tau, ingin belajar dan realitis
c. Timbul
minat pada pelajaran-pelajaran khusus
d. Anak
memandangan nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya di
sekolah.
Menurut jean piagiet usia siswa SD (7-12 tahun)
ada pada stadium operasional konfrik . oleh karena itu guru harus mampu
merancang pembelajaran yang dapat membangkitkan siswa misalnya, penggalang
waktu belajar tidak terlalu panajang dan yang tidak kalah pentngnya sajian
harus dibuat menarik bagi siswa . ciri utama atau karakteristik pembelajaran
ilmu pengatahuan social menurut kokasih (dalam suprya, DKK 2006 : 8) :
a) Dalam
pengembangan IPS berusaha mempertautkan teori ilmu dengan fakta atau sebaliknya
.
b) Penelahan
dan pembahasan IPS tidak hanya dari seru bidang disiplin ilmu saja melainkan
bersifat komprehensif
c) Mengutamakan
peran aktif siswa melalui proses belajar mrngajar inquiri agar siswa mampu
mengembangkan berfikir kritis, rasional dan analitis
d) IPS
dihadapkan secara konsep dan kehidupan social yang sangat labil sehingga titik
berat pembelajaran adalah terjadinya proses internalisasi secara mantap dan
aktif pada diri siswa agar siswa memiliki keterbiaaan
e) IPS
mengutamakan hal-hal, arti dan penghayatan hubungan antar manusia yang bersifat
manusiawi
f) Berusaha
untuk memuaskan setiap siswa yang berbeda malalui program maupun pembelajaran
dalam arti memperhatikan minat siswa dan masalah-masalah kemasyarakatan yang dekat dengan kehidupanya
g) Dalam
pengambangan program pembelajaran seatiasa melakukan prinsip-prinsip
karakteristik dan pendekatan-pendekatan yang menadi ciri IPS itu sendiri.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari paparan materi diatas maka kami dapat simpulkan
bahwa, IPS eseumlah mata p sejbgai mata pelajarab yang merupakan perpaduan dari
sejumlah mata pelajaran sosial yang mengajarkan pengetahuan, nilai, sikap, dan
keterampilan kepada siswa untuk memahami lingkungan dan masalah-masalah sosial
disekitarnya, serta sebagai bekal untuk melajutka pendidikan ke jenjag yag
lebih tinggi. Yang bertujuan pendidikan IPS adalah mengembangkan kemampuan
peserta didik dalam menguasai disiplin ilmu-ilmu sosial untuk mencapai tujuan
pendidikan yang lebih tinggi.
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh
dari kata sempurna maka masih banyak kekurangan yang perlu
penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan yang penulis
miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
sangat penulis harapkan untuk perbaikan pembuatan makalah kedepannya.